Jumat, 18 Maret 2011

Kebakaran di Jakarta

MI/Gino F Hadi/pj
JAKARTA--MICOM: Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat mencatat sepanjang bulan Januari hingga Oktober telah terjadi 117 kebakaran.

Pelaksana Harian Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Frans Silalahi mengatakan, tahun 2010 hanya tingga tiga bulan lagi, namun musibah kebakaran sudah lebih dari 100 kali.  "Kemungkinan bisa bertambah  menginggat Jakarta Barat rawan dengan kebakaran," kata Frans Silalahi di Jakarta, Selasa (12/10).

Namun, menurut Frans, musibah kebakaran kebanyakan disebabkan oleh kelalaian manusia sendiri. Korban jiwa akibat kebakaran sepanjang 2010 sebanyak enam orang, dan luka-luka sekitar 17 orang. Total kerugian mencapai sekitar Rp27,98 miliar.

Serta bangunan yang hangus dilalap api antara lain 70 rumah, 32 fasilitas perdagangan, tujuh fasilitas industri, empat kendaraan, dan 15 bangunan lain.

Wilayah yang sering terjadi kebakaran adalah Cengkareng dengan 21 kasus. Sementara di Tambora telah terjadi 21 kebakaran, dan kebakaran paling rendah terjadi di Palmerah dengan lima kasus kebakaran, sisanya wilayah lain di kawasan Jakarta Barat.

Penyebab kebakaran sebagian besar karena arus pendek atau korsleting listrik mencapai 76 kasus. Disebabkan karena kompor sekitar 13 kasus, akibat rokok sebanyak enam kasus. Sementara itu dua kasus lainnya akibat lilin dan 17 kasus akibat faktor lain-lain.

"Kebakaran karena kompor gas kebanyakan gas ukuran tiga kilogram, sedangkan ukuran 12 Kg hanya beberapa kasus," katanya.

Usaha yang dilakukan pihak pemadam kebakaran untuk menekan jumlah kasus adalah dengan mengadakan sosialisasi pencegahan kebakaran di Jakarta Barat.  "Kita mengimbau kepada masyarakat hingga ke tingkat RT/RW agar selalu waspada terhadap bencana kebakaran di Jakarta Barat," katanya. (Ant/OL-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar