Ita Lismawati F. Malau, Lutfi Dwi Puji Astuti
VIVAnews - Perbuatan memalukan yang dilakukan salah satu legislator Arifinto tak hanya menodai partainya sendiri, PKS. Wakil Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Romahurmuziy menilai kasus ini pun menodai partai berbasis agama lainnya.
"Partai-partai berbasis agama akan mendapat hukuman lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan partai sekuler yang melakukan (hal serupa)," kata Romahurmuziy usai sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu 9 April 2011. "Saat ini, partai berbasis agama jadi ternodai."
Dia menambahkan, menjadi partai agama harus siapkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam berperilaku.
Dia menilai kasus yang menimpa anggota DPR dari PKS itu harus jadi momen introspeksi diri bagi semua anggota DPR. "Kejadian ini memprihatinkan," tegasnya.
Kasus ini harus dibawa ke Badan Kehormatan DPR tanpa harus diadukan fraksi. "Tidak perlu dilaporkan, itu akan diproses," jelasnya.
Jika melanggar kode etik, kata dia, prinsipnya harus ada sanksi, mulai dari teguran sampai pemberhentian. Hal ini tergantung bagaimana BK menilai tingkat pelanggaran yang bersangkutan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Arifinto kedapatan kamera wartawan sedang membuka video porno saat Rapat Paripurna DPR pembahasan anggaran gedung baru. Arifinto mengakui hal ini, tapi dia membantah jika sengaja membuka video porno tersebut. Dia berkilah bahwa seseorang mengiriminya link tanpa tahu materi link tersebut. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar