Rabu, 13 April 2011

Proyek Gedung DPR Dilanjutkan, Presiden Dinilai Tak Punya Wibawa

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak memiliki wibawa. Rizal menyinggung hal ini terkait diteruskannya pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat.
Partai Demokrat menolak permintaan presidennya," ujar Rizal saat ditemui wartawan usai pengesahan Dewan Penyantun Universitas Bung Karno, Rabu 13 April 2011.

Dewan memutuskan untuk meneruskan proyek pembangunan gedung DPR senilai Rp 1,164 triliun itu. Keputusan ini diambil setelah dewan menggelar rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi, pimpinan BURT dan Sekretaris Jenderal DPR pada pekan lalu. Dalam rapat itu, hanya dua fraksi, Gerindra dan PAN yang menyatakan menolak. Sementara tujuh fraksi lainnya, termasuk Fraksi Demokrat, menyetujui pembangunan gedung.

Padahal, Presiden SBY dalam pidatonya sehari sebelumnya meminta pembangunan gedung itu ditunda dan ditinjau ulang. Namun, imbauan ini tampaknya tak digubris oleh para anggota Fraksi Demokrat.

Rizal juga menilai ngototnya DPR melanjutkan pembangunan gedung ini sebagai lelucon. Ia bahkan menuding adanya pengalihan isu dalam pembangunan gedung ini. "Kayaknya malah sengaja dibikin ramai ini, supaya kita lupa masalah-masalah besar seperti Century, kasus pembobolan pajak Bank Mandiri dan kasus lainnya," ujar Rizal.

Menurut dia proyek pembangunan gedung ini tak perlu dilakukan. "Masih banyak yang lebih penting, apalagi ada perkiraan biayanya terlalu mahal," katanya.

FEBRIYAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar